Makam Sayyid Ahmad Badawi |
Senin, 22 Oktober 2012
Manaqib Al-Imam As-Sayyid Ahmad Badawi
Setiap hari, dari pagi hingga sore, sayidi Ahmad Badawi menatap matahari, sehingga kornea matanya merah membara. Apa yang dilihatnya bisa terbakar, khawatir terjadinya hal itu, saat berjalan ia lebih sering menatap langit, bagaikan orang yang sombong. Sejak masa kanak kanak, ia suka berkhalwat dan riyadhoh, pernah empat puluh hari lebih perutnya tak terisi makanan dan minuman. Ia lebih memilih diam dan berbicara dengan bahasa isyarat, bila ingin berkomunikasi dengan seseorang. Ia tak sedetikpun lepas dari kalimat toyyibah, berdzikir dan bersholawat. Dalam perjalanan riyadhohnya, ia pernah tinggal di loteng negara Thondata selama 12 tahun, dan selama 8 tahun ia berada diatas atap, riyadhoh siang dan malam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar